Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jodoh ku ada di IPB

Gak ada yang bisa tahu kemana kita akan melangkah kedepan, manusia hanya dapat ikhtiar dan berdo'a untuk dapat meraih nya di kemudian hari. Sama seperti yang saya rasa saat ini, dimana pada awal nya planning untuk lanjut kuliah S2 adalah  kota gudeg Yogyakarta.


Memang saya bukan lah pengelana, petualang atau apalah itu, santri adalah identitas saya. Sejak SMP sampai saat kuliah strata 1 saya sudah tinggal jauh dari orang tua. Sejak lulus SD di Jakarta, saya sudah mulai nyantri di salah satu pondok pesantren Kendal Jawa Tengah. Kemudian di lanjut ke arah timur jawa tepatnya adalah Kediri, untuk melanjutkan SMA di sana. Kediri adalah perantauan terlama dalam perjanan hidup saya, karena setelah lulus SMA pun masih menetap di sana.

http://www.waskhas.com/2017/09/jodoh-ku-ada-di-ipb.html
Saat di Simpang Lima Gumul Kediri

Semarang adalah kota terakhir saya untuk melanjutkan studi S1, yang sebelumnya pun sempat merasakan 3 semester kuliah di kota yang terkenal dengan tahu taqwa nya, Kediri. Pada awalnya pun Semarang bukan lah tempat yang saya pikirkan sebelumnya, entah bagaimana takdir Tuhan lah yang pada jalannya sampai menempat di ibu kota Jawa tengah itu.

Saya berfikir Semarang adalah kota terakhir, sebelum benar-benar menetap di tanah kelahiran saya, Jakarta atau tempat orang tua dibesarkan yaitu Tegal. Ternyata tidak, karena tiba-tiba saya ingin lagi melanjutkan studi lanjut di Jogja.  

Tujuan dan rencana sudah jelas tertulis di lembar rencana hidup saya untuk lanjut di UGM, berbagai persiapanpun sudah ada seperti dimana tempat tinggal nanti, ambil jurusan apa, persyaratan-persyaratan masuk nya apa saja dan banyak hal yang menurut saya memang itu harus di siapkan secara matang.

Untuk tempat tinggal, saya sudah dapat rekomendasi dari salah satu guru saya untuk tinggal di tempatnya alumni pesantren yang ada di Jogja. Walaupun pribadi saya sendiri belum mengetahui secara jelas dimana lokasi pas nya, tapi saya sudah mantep untuk tinggal disana.Bukan tanpa alasan karena di sana selain untuk tempat istirahat, paling tidak dapat membantu-bantu alumni untuk mengajar atau apa saja, asalkan bermanfaat.

http://www.waskhas.com/2017/09/jodoh-ku-ada-di-ipb.html
Saat di Lawang Sewu Semarang

|| Baca juga : obrolan singkat dari sahabat

Tidak hanya tempat tinggal saja, dokumen-dokumen untuk persyaratan masuk satu persatu saya penuhi, seperti harus kembali kesemarang untuk dapat rekomendasi dari dosen, mengikuti tes toefl dan TPA serta macam-macam lain nya sudah siap untuk di kumpulkan. Bahkan sebelum lulus S1 pun saya sempatkan untuk belajar TPA (Tes Potensi Akademik) agar dapat nilai yang di inginkan, begitu juga dengn tes toefl.

Semua proses untuk masuk salah satu Universitas terbaik di Indonesia UGM sudah berhasil saya lakukan, ikhtiar sudah, berdo'a selalu, tinggal menunggu hasilnya saja. Tapi Sang Pencipta berkata lain, saya dinyatakan tidak lolos seleksi masuk UGM.

Apa yang sudah di rencanakan, di siapkan dan di targetkan, nyatanya semua hanyalah pembelajaran untuk saya pribadi, mungkin memang bukan jodohnya.

"Bukan lah Arai sang pemimpi jika dia putus asa"  kira-kira seperti itu lah perkataan Ikal saat Arai sudah tidak lagi mendapatkan pekerjaan tapi Arai selalu berusaha untuk mendapatkannya (dalam film Sang Pemimpi). Memang itu belum lah pantas bila harus disamakan saya dengan karakter Arai Sang Pemimpi. Tapi paling tidak cukup menggambarkan bahwa saya tidak akan berhenti berusaha.

Setelah sah dinyatakan tidak lolos seleksi UGM, kemudian saya mencari alternatif Perguruan Tinggi Negeri yang jurusan nya saya minati. Sampai akhirnya, IPB lah yang menjadi pelabuhan untuk melanjutkan cerita perjalanan hidup saya. Jauh kebelakang sebelum lulus S1, Bogor bukan lah pilihan atau bahkan terbayang pun saya tidak, tapi Allah mempunyai cerita lain untuk saya.

Mungkin Jodoh saya adalah Institut Pertanian Bogor, atau mungkin oleh NYA sudah di siapkan jodoh disini, atau mungkin ini adalah akhir dari perjalanan saya sampai menetap di sini, atau mungkin Bogor lah yang memang pantas untuk seorang saya, dan atau, atau lain nya dengan banyak kemungkinan-kemungkinan yang ada, yang pasti Allah Sang Penciptalah yang tahu untuk yang terbaik untuk Ciptaannya.


 

Post a Comment for "Jodoh ku ada di IPB"